Selamat datang di Masi'ta Sidoarjo, Pondok pesantren putra putri salafi modern as-syafi'iyah tanggulangin sidoarjo jawa timur

Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren As-Syafi'iyah Sidoarjo (Masi'ta Sidoarjo)

Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren As-Syafi'iyah Sidoarjo (Masi'ta Sidoarjo). Pondok Pesantren As-syafi’iyah ini sebenarnya sudah ada sejak lama bahkan pada masa penjajahan kolonial Belanda. Akan tetapi dalam perkembangannya sebagai pesantren kecil tidak dapat bertahan diakarenakan tidak adanya regenerasi kepemimpinan setelah Kyai perintis wafat (Kyai Sima). Ia baru dapat mewujudkan musholla kecil (padepokan) dan rumah Kyai sendiri. Pada masa itu belum didirikan asrama santri dan masjid. Ini disebabkan mungkin pada waktu itu santri pendatang masih sedikit atau belum ada sama sekali santri pendatang, yang ada kebanyakan masih keluarga dan tetangga terdekat. Kegiatan yang dilakukan masih terbatas pada pendidikan dan pengajaran mengaji al-Qur’an dan latihan kanuragan. Masa ketidakjelasan pondok pesantren itu berlangsung dalam kurun waktu yang cukup panjang.

Dan mulai tahun 1987 atas inisiatif dan prakarsa Kyai Mufid Syafi’i (salah seorang cucu Kyai Sima) dimulailah pembenahan dan perintisan keberadaan pondok pesantren itu kembali pengajian di pesantren lebih diintensifkan. Pada tahap perintisan ini kegiatan belajar mengajar di pesantren As-Syafi’iyah diikuti santri yang berasal dari desa setempat bahkan dari luar desa Wates. Secara ruitn setiap hari setelah sholat maghrib santri yang belajar dari kelompok anak-anak remaja. Sedangkan setiap satu minggu sekali hari jum’at malam sabtu dilaksanakan pengajian rutin bagi ibu-ibu, dan setiap hari minggu pagi setelah sholat Shubuh khusus pemuda dan bapak-bapak. Seluruh pelaksanaan kegiatan mengaji itu dipusatkan di pesantren. Keadaan itu perlahan-lahan berkembang dengan cepat, kegiatan belajar mengajar di pondok pesantren As-Syafi’iyah diikuti santri maupun jamaah yang tidak terbatas dari desa setempat, tetapi juga santri dan jamaah dari desa-desa lain yang berada diwilayah kabupaten Sidoarjo bahkan santri yang berasal dari luar kota. Tepat pada bulan September 1987 secara resmi berdirilah pondok pesantren As-Syafi’iyah, diasuh langsung oleh KH. Mufid Syafi’i. Pesantren ini terletak di dusun Wates Kedensari Kecamatan Tanggulangin. Pesantren tersebut meliputi tiga lokal bangunan sederhana yaitu ruang asrama santri, ruang belajar dan aula. Sebagai pesantren kecil dan sederhana, maka sarana fisik dan prasarana pendukung kegiatan belajar masih terbatas.

Tujuan berdirinya pondok pesantren As-Syafi’iyah adalah untuk membina masyarakat sekitar pesantren menjadi masyarakat yang Islami dan untuk menciptakan dan mengembangkan kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan, kepribadian yang berakhlak mulia, bermanfaat bagi masyarakat atau abdi masyarakat, maupun berdiri sendiri bebas dan teguh dalam kepribadian, menyebarkan dan menegakkan agama Islam, serta kejayaan umat Islam di tengah-tengah masyarakat dan mencintai ilmu dalam rangka mengembangkan kepribadian bangsa.

assyafiiyah sidoarjo
Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu yang menyangkut permasalahan duniawi, karena hidup umat manusia di muka bumi ini adalahmengharap kebahagiaan di dunia dan akhirat kelak. Tujuan pendidikan Islam sebenarnya bukan hanya membentuk pribadi muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT saja, tetapi juga membentuk jiwa seorang muslim yang dapat menyiarkan ajaran Islam kepada muslim lainnya. Untuk mencapai tujuan itu, sangat dibutuhkan suatu wadah pendidikan bagi umat muslim. Wadah ini direalisasikan demi mendapatkan kader-kader penyebar ajaran agama Islam di masa mendatang. Itulah sebabnya, tidak heran bahwa bila para ulama terdahulu sampai sekarang mendirikan pondok pesantren sebagai wadah pembinaan umat Islam.

Setiap orang hidup pasti punya tujuan, begitu pula Kh Mufid, beliau mengembangkan pondok pesantren As-Syafi’iyah pun Kh Mufid mempunyai tujuan. Adapun tujuannya adalah untuk memajukan umat agar dapat megetahui agama lebih dalam, dan menciptakan para ulama dari kalangan muda baik laki-laki maupun perempuan. Disamping itu, tujuan pendidikan pondok pesantren adalah untuk membentuk manusia yang mempunyai kesadaran tinggi akan pentingnyaajaran-ajaran agama Islam. Selain itu, diharapkan memiliki kemampuan tinggi untuk mengadakan respon terhadap tantangantantangan dan tuntutan-tuntutan hidup dalam konteks ruang lingkup dan waktu di masyarakat

Adapun kegiatan yang diterapkan sebenarnya tidak terlepas dari tujuan utama didirikannya Pondok Pesantren ini, yaitu mengajarkan baca tulis dan mengenalkan lagu-lagu dalam membaca Al-Qur’an, memberikan pemahaman kandungan Al-qur’an. Karenaitu, waktu kegiatan pengajian yang diadakan mengiringi pelaksanaan Shalat lima waktu. Di sela-sela kegiatan tersebut, sering diberikan nasihat-nasihat yang dikutip dari ayatayat al-Qur’an maupun Al-Hadis sebagai media pembinaan mental (akhlak).

Orang yang berperan dalam mendirikan Pondok Pesantren As-Syafi’iyah yaitu Orang tua KH Mufid sendiri, yang biasa di panggil Abah (H.Syafi’i) dan Emak (Hj.Muayyadah), H Murtasyim adik dari KH Mufid sendiri. Pada saat membangunPondok Pesantren ini yaitu dengan menggunakan biaya pribadi tanpa ada campur tangan pemerintah karena ini adalah merupakan Pondok Pesantren Tradisional.

0 Komentar